This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 16 Desember 2010

Watu Dodol




Obyek wisata ini berada di wilayah administrasi Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, letaknya yang berada di perlintasan jalur yang menghubungkan Banyuwangi dan Situbondo membuat obyek wisata ini sangat mudah diakses baik dari arah Situbondo maupun dari arah Banyuwangi kota. Dari arah Banyuwangi kota ke obyek wisata ini dapat ditempuh dengan jarak 14 kilometer ke arah utara. Atau sekitar kurang lebih 5 kilometer dari pelabuhan ketapang. Pada hari hari libur watu dodol selalu dipadati pengunjung. Karena letaknya berada di tepi jalan poros Banyuwangi – Situbondo, watu dodol biasa dijadikan tempat peristirahatan sejenak setelah menempuh perjalanan jauh.




Selain menikmati indahnya panorama laut, pengunjung dapat pula mendaki bukit yang letaknya hanya bersebrangan jalan, di bukit ini telah disediakan track untuk dilewati oleh pengunjung. Sesampai di atas bukit, pengunjung dapat melihat panorama selat Bali yang lebih luas dan indah.

Untuk masalah makanan dan minuman, di pantai wisata ini telah tersedia warung-warung yang menyediakan berbagai makanan dan minuman. Selain itu juga terdapat kios-kios souvenir yang menyediakan barang-barang kerajinan berbahan baku dari kerang kerangan dan batu batuan laut.

Plengkung



Untuk Anda penggemar olahraga surfing yang menginginkan sebuah pengalaman yang menguras adrenalin, bersiaplah untuk berkunjung ke sebuah pantai di Jawa Timur. Sejenak lupakan tentang Bali, sesaat lupakan ombak menawan di Kuta yang penuh sesak dengan para surfer lokal maupun asing. Bersiaplah untuk menjajal Pantai Pelengkung, Banyuwangi, Jawa Timur.



Kawasan yang dikenal dengan nama G-Land ini mungkin tak seindah pantai-pantai di Bali, namun jika Anda memimpikan ombak yang besar dan ganas, maka ini adalah pilihan tepat untuk dimasukkan dalam daftar tujuan liburan Anda.








Pantai Plengkung terletak 87km dari Banyuwangi, untuk mencapainya pun tak terlalu sulit. Dari Banyuwangi, anda dapat menggunakan kendaraan bermotor menuju ke desa Trianggulasi dengan waktu tempuh 2,5 jam.
Setelah itu, persiapkan kaki anda untuk menempuh perjalanan sejauh 12km (4 jam perjalanan), mengingat kendaraan bermotor tak diijinkan untuk melewati daerah ini demi menjaga kealamiannya.

Bagi yang ingin sampai ke Plengkung tanpa bersusah payah, Anda dapat menggunakan speed boat dari Kota Grajakan atau dari Benoa Denpasar. Jarak tempuh sangat tergantung pada faktor alam, yaitu cuaca dan ombak. Ombak di pantai ini konon hampir setara dengan tiga pantai terbaik di dunia, yang memiliki ombak panjang, tinggi, besar dan keras, yaitu Oahu (Hawaii), Fiji, dan Tahiti. Ketiganya berada di Samudra Pasifik.



Surfing in Pelengkung
Panjang ombak G-Land bisa mencapai 2km dan tingginya bisa mencapai 6m. Begitu kerasnya, tak jarang mampu mematahkan papan selancar yang dipakai para peselancar.
Para peselancar papan atas dunia pun pernah mencoba keganasan ombaknya dalam event Quicksilver Pro yang berturut-turut digelar pada 1995-1997. Sayang krisis ekonomi dan kerusuhan yang melanda negeri ini membuat event tersebut dipindah ke negara lain.

Fasilitas
Meski terkesan terisolir, karena dibutuhkan perjuangan untuk mencapainya, pantai Plengkung tetap memiliki fasilitas untuk menjamu para tamunya. Namun bagi anda yang membayangkan akan menemui hotel berbintang di sini, bersiaplah untuk kecewa. Karena yang ada hanyalah penginapan atau lebih tepat disebut camp. Tak ada listrik, yang ada hanyalah diesel, tak ada siaran TV, yang ada TV yang tak henti-hentinya menayangkan rekaman video bertema selancar.




Namun untuk makanan dan minuman, Anda boleh tersenyum. Karena para pengelola camp ini tetap menyediakan makanan dan minuman sekelas hotel mewah. Meski terbilang 'minim' fasilitas, namun untuk menginap disana, Anda harus merogoh kocek Rp385.000-550.000 permalam, sudah termasuk kaos, ongkos spead boat, makanan dan minuman serta kipas angin (maklum tak ada AC).





Pulau Merah


Pulau merah merupakan wisata pantai yang terletak di ujung selatan Kabupaten banyuwangi,Jawa Timur. mempunyai sesuatu keunikan berupa gunung kecil yang berada ditengah pantai yang warna tanahnya berwarna merah, karena itu dinamakan pantai pulau merah.






Di sebelah timur pantai terdapat pegunungan, yang konon kabarnya mempunyai kekayaan alam yang tersembunyi. ke sebelah selatan pulau kita dapat menikmati indahnya sunset di sore hari. +- 50 meter ke barat terdapat pelabuhan pelelangan ikan yang cukup besar.pantai pancer.pada tahun 1996 pernah terjadi bencana alam yang sangat besar yaitu Tsunami, banyak warga pantai pulau merah yang menjadi korban karenanya. namun sekarang keindahan pantai pulau merah kembali pulih dengan ciri khasnya yang mungkin satu-satunya di banyuwangi. jika anda penasaran silahkan datang dan menikmati indahnya pantai pulau merah bersama keluarga,untuk berakhir pekan atau bertamasya. 

"Seblang" kesenian khas Banyuwangi

Seblang merupakan salah satu kesenian sakral yang dimiliki oleh Banyuwangi. Menurut catatan, Seblang sudah diadakan pada awal 1900-an di Desa Olehsari (dulu disebut Desa Ulih-ulihan). Cerita dari masyarakat Desa Olehsari, konon Kesenian Seblang awalnya dimiliki oleh Desa Kemiren (desa tetangga Desa Olehsari) kemudian menyerahkannya kepada Desa Olehsari sedangkan Desa Olehsari yang memiliki Barong menyerahkannya kepada Desa Kemiren. Hingga saat ini Desa Olehsari tetap eksis dengan Seblang-nya sedangkan Desa Kemiren tetap eksis dengan Barong-nya. Oleh karena itu, kesenian Seblang dengan kesenian Barong mempunyai hubungan yang erat.



Kesenian sakral ini dilaksanakan dengan tujuan bersih desa dan juga sebagai tolak bala sehingga tidak terjadi pagebluk atau bencana lainnya. Menurut catatan, pada tahun 1943-1956 secara berturut-turut tidak diadakan ritual ini karena zaman penjajahan Jepang, dan kemudian yang terjadi yaitu gagal panen, pegebluk, dan serangan penyakit melanda Desa Olehsari dan sekitarnya.

Penari pertama Seblang yaitu Milah yang kemudian secara turun-temurun anak cucunya menjadi penari Seblang. Siapa yang ditunjuk menjadi penari merupakan kehendak dari Roh Halus yang sebelumnya masuk dalam raga seseorang yang biasa disebut Kejiman (in-trance), bukan penari saja yang dipilih, melainkan pembuat Omprog (penutup kepala), Dukun (pemanggil roh halus), Penekep (orang yang menutup mata penari sebelum in-trance), Pesinden (penembang lagu-lagu Seblang), Pemukul gamelan dan Pengudang (penari laki-laki) semua itu dipilih oleh Roh Halus.

Tarian dari Seblang sangat sederhana namun dibalik itu nuansa mistis dan sakral tetap ada karena sepanjang pertunjukkan si Penari dalam keadaan tidak sadar karena in-trance (kemasukan roh halus). Walaupun tidak sadarkan diri, disalah satu segmen si Penari melemparkan selendang yang dikenakannya kepada penonton untuk diajak menari, jika si penerima selendang itu tidak mau menari bersama maka si Penari yang kerasukan itu akan marah sekali.

Pada tengah-tengah pementasan biasanya, si Penari akan menjual bunga yang biasa disebut “Kembang Dirmo” yang bentuknya berupa susunan bunga-bunga yang ditusuk oleh lidi, lebih mirip sate namun yang ditusuk adalah bunga. Keyakinan masyarakat sekitar bahwa dengan membeli bunga itu maka akan mendapat barokah berupa gampang rizki, gampang jodoh, gampang usaha dan lain-lainnya.

“Sampun Mbah Ketut sare sampun osang yo kundangan yo mulo mulih”, yang artinya kira-kira “Sudah Mbah Ketut tidur, acara sudah berakhir, para penonton sudah pulang” merupakan tembang pamungkas dari 28 tembang yang sudah dinyanyikan. Dengan berakhirnya tembang tersebut maka berakhir pulalah pementasan Kesenian Sakral Seblang yang dilaksanakan 7 hari berturut-turut ini.
Datang dan saksikanlah salah satu kesenian sakral Banyuwangi ini, maka anda akan disuguhkan suasana mistik dan sakral yang tentunya memberikan pengalaman lain tentang Banyuwangi.

Tarian Seblang

kawah ijen dan api birunya


Kawah ijen adalah kawah terbesar di pulau jawa,dan terdapat tambang sulfur 200 meter di dalam kawah dan di perkirakan mengandung sulfur sekitar 36 juta kubic meter. Terdapat berbagai macam warna dan ukuran sulfur di sekitar, asap dan bau sulfur sering kali sangat pekat dan tebal.

Gunung Ijen memiliki ketinggian 2600 meter di atas permukaan air laut, Untuk mencapai gunung Ijen dari Banyuwangi, kami menyediakan armada khusus mobil Land Rover dan kendaraan 4x4 lainnya, di karenakan rute yang terjal dan mendaki hanya dapat di lalui dengan kendaraan 4x4. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain pondok wisata OSING dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen.

Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajad. Selain menanjak struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang.

Setelah beritirahat di Pos Bunder (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu sejauh 250 meter dengan kondisi yang terjal.



Belerang cair yang membara di alirkan melalui pipa batu dan keramik dari gunung berapi menjadi cairan, lalu di simpan untuk di dinginkan dan mengeras untuk pengambilan nanti yang akan di bawa ke timbangan untuk di proses .



Api berwarna biru sangat indah yang muncul di beberapa tempat sekitar penambangan belerang kawah ijen. Api ini hanya bisa terlihat ketika langit masih gelap........




SUKAMADE




Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) terletak di pantai selatan Jawa Timur yaitu masuk dalam dua kabupaten yakni Jember dan ujung timurnya di Banyuwangi dengan luas mencapai 50.000 hektare. Namanya diambil dari gunung tertinggi yang terdapat di dalamnya Gunung (meru) Betiri (1.223 m).

Selain dapat melihat lima jenis penyu yang kerap menyambangi pantai ini, di sana juga masih ada harimau Jawa (kabarnya). Selain itu juga bisa disaksikan banteng, macan tutul, kijang, dan berbagai jenis monyet. Dari jenis burung terdapat burung merak, berbagai elang dan rangkong. Selain itu, flora di sini mencakup Rafflesia zollingeriona dan Balanphora fungosa.

Teluk Hijau 

Pemandangan indah dengan pantai menawan bisa dilakukan di Teluk Hijau. Bagi yang tidak puas dengan petualangan menyaksikan penyu bertelur dapat melakukan kegiatan lain, diantaranya. menjelajah hutan di seputar Bandealit dan Gunung Gendong. Juga bisa panjat tebing dan meniti tali turun tebing di tebing pantai Bandealit.

Kawasan ini dilestarikan dalam bentuk kawasan lindung sejak 1972. Hingga tahun 1979 telur penyu di Sukamade masih diburu oleh para pengumpulnya. Namun, sekarang pengumpulan, pemindahan anakan, dan penangkapan penyu dilarang keras, karena Penyu hijau termasuk satwa yang dilindungi. Menurut laporan penelitian WWF (World Wide Fund for Nature), Penyu hijau yang paling umum bersarang di Sukamade. Dan dari data kadang ada ada beberapa jenis yang absen bertelur selama beberapa tahun, namun kemudian kembali lagi.

Penyu akan menghindar pantai jika saat ia hendak mendarat untuk bertelur terdapat sorotan lampu. Ini sebabnya mengapa ditetapkan jarak yang jauh untuk mendekati pantai Sukamade yaitu dengan cara berjalan kaki. Bagi pemilik mobil jenis sedan, sebaiknya tidak usah melakukan penjelajahan di rimba Meru Betiri hingga Pantai Sukamade, karena setelah masuk pintu pos Meru Betiri, jalan tak lagi beraspal. Bukan lagi jalan makadam, tapi jalan penuh bebatuan runcing. Bahkan, untuk sampai ke Pantai Sukamade, mobil wisatawan akan melewati lima anak sungai yang airnya setinggi lutut orang dewasa, belum lagi kalau musim hujan bisa sampai setinggi mobil jeep.

Medan berat menuju ke lokasi Sukamade bisa dilalaui mobil kendaraan khusus dan kami menyediakan Land Rover dan beberapa jenis jeep lainnya yang menggunakan transmisi 4x4. untuk akses menuju Sukamade dapat melalui kota Banyuwangi. Jarak antara Banyuwangi ke Sukamade sekitar 98 kilometer.